Knowledge

Resume Buku Bunda Sayang

Hampir 2 tahun berada di grup Institut Ibu Profesional dan hampir 2 bulan mengikuti program matrikulasinya. Bersyukur sekali bisa berada di tengah-tengah para Ibu pembelajar yang semangat belajar dan berbaginya luar biasa. Memacu saya untuk makin memperbaiki diri sebagai individu, sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai agen perubahan di masyarakat. Banyak PR yang masih harus saya benahi, namun semoga sambil bebenah diri sambil terus belajar dan berbagi dengan para Ibu yang lain. Dalam program matrikulasi ini, saya disadarkan dengan proses belajar yang bertahap dan fokus serta tidak terburu-buru yang terpenting adalah komiten dan konsisten. Dulu, banyak sekali buku yang dilahap untuk dibaca, namun tak berbekas sedikitpun (karena memang ilmu yang tak diikat dengan tulisan kemungkinan besar akan tak bertahan lama). Lebih-lebih jika isi buku tak kunjung diaplikasikan, rasanya ilmu-ilmu yang pernah dibaca pun sekedar melekat sejenak di otak lalu hilang tak berbekas. Sekarang saya berupaya menuliskan dan berusaha mengapikasikan apa yang saya baca sedikit demi sedikit.

Sambil belajar di program matrikulasi, saya akhirnya terpacu untuk membaca referensi yang dijadikan rujukan yaitu Serial Buku dari Institut Ibu Profesional. Walaupun sudah membaca semua bukunya, namun, saya ingin merefresh kembali ingatan serta sedikit demi sedikit mempraktekkan tulisan dari para Ibu yang luar biasa dalam buku tersebut agar menjadi sosok ibu yang dibanggakan keluarga. Dalam seri Bunda Sayang ini saya banyak sekali tertampar dengan cerita-cerita yang disajikan maupun tips-tips yang diberikan. Agar semakin sering tertampar, maka catatan tips dari buku tersebut saya buat untuk pengingat diri dengan menempelkannya di sudut ruangan yang sering saya kunjungi di rumah. Agar setiap saya khilaf saya teringat kembali dengan pengalaman dan tips yang diberikan oleh para Ibu keren penulis buku ini. Sungguh saya masih jauh dari sosok ideal yang disebutkan dalam buku ini, maka saya sedang berusaha belajar untuk menjadi sosok Ibu Penyayang seperti di dalam buku ini.

Tulisan kali ini dalam rangka berbagi dengan para Ibu yang juga ingin terus belajar menjadi sosok penyayang di tengah keluarganya. Buku Bunda Sayang ini berisi 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak yang di dalamnya menyajikan cerita dibalik poin ilmu pengasuhan seta tips dan trik penerapannya. Terdiri dari 192 halaman dan ditulis oleh para Ibu yang tergabung dalam Komunitas Ibu Profesional.

Resume ini saya buat dalam 2 versi yaitu Resume Buku Bunda Sayang Full dan dalam bentuk poin-poin yang tips yang saya tempel di sudut ruangan sebagai pengingat diri Resume Bunda Sayang-Poin Pengingat Diri. Semoga resume ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan juga para Ibu lain. Semoga Allah memberi kekuatan kita semua untuk terus komitmen dan konsisten menjalaninya. Aammiin….

cover-bunda-sayang

 

 

 

 

 

 

Knowledge

Resume Matrikulasi IIP Bekasi Batch #2

MATERI : ADAB SEBELUM ILMU
Senin, 17 Oktober 2016
20.00 – 21.00 WIB
Oleh : Ressy Laila Untari

☘☘☘☘☘☘☘☘☘

ADAB MENUNTUT ILMU

Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #1

Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional

ADAB MENUNTUT ILMU

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah
perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu
menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.

Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu,
sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa
orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu
tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa
yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang
sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.

Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang
paling didahulukan sebelum ILMU

ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin
mencarinya

Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut
ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri
dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri
dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu
itu sendiri.

Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab
menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?

*Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan*

Para ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik,
sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari
Ibunya

ADAB PADA DIRI SENDIRI
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke
dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu
itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.

b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling
awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.

c.Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu
ilmu sedang disampaikan.

d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang,
membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua
runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.

e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu
disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar
mudah untuk diamalkan.

ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati,
menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha
Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.

b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau
menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan
memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru
berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru
mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu
mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.

c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang
disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta
ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh
disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan
kita.

ADAB TERHADAP SUMBER ILMU
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk
buku ketika sedang kita pelajari.

b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.

c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.

d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat “copas dari grup sebelah” tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.

e. Dalam dunia online, harus menerapkan “sceptical thinking” dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.

Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat.
Ini referensinya mbak;

Turnomo Raharjo,
Literasi Media & Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi, Jakarta, 2012.

Bukhari Umar, Hadis Tarbawi (pendidikan dalam perspekitf hadis), Jakarta: Amzah, 2014, hlm. 5

Muhammad bin sholeh, Panduan lengkap Menuntut Ilmu, Jakarta, 2015

========================

Tanya – Jawab

1⃣ Windi :

Bagaimana kiat2 agar kita bs menularkan ADAB yg baik dlm mencari ilmu kepada anak , sehingga anak bs meniru dan melekat pd kepribadianny ?
1⃣  menularkan adalah memberi contoh dengan teladan, jadi dimulai dari ibunya..selalu dari kita dahulu yg melakukan, insyaAllah anak2 akan mengikuti. Anak2 mungkin akan salah memahami kita tapi tidak akan salah mengcopy kita. Jika setiap saat anak2 menyaksikan ibunya on time dlm menuntut ilmu, menghormati guru, dll ..anak2 dgn sendirinya akan meniru ✅

Suci :
2⃣Ada masa dimana kita mulai jenuh saat menuntut ilmu. Padahal kita tau ilmu tersebut bermanfaat. Bagaimana ya cara agar kita bisa terus bersemangat dalam menuntut ilmu?
2⃣ Temukan penyebab kejenuhan & atasi penyebabnya, maka insyaAllah akan semangat kembali ☺
misal : jenuh karena kita sedang capek luar dalam hehehe maka berikan waktu coolingdown dulu, jenuh karena merasa gagal maka evaluasi lagi apa visi misi kita , pilah & pilih mana yg sesuai dgn kita, dll ✅
3⃣Tidak melakukan penggandaan untuk kepentingan komersil. Apa boleh melakukan penggandaan untuk kepentingan pribadi?
3⃣sebaiknya bertanya langsung pada sumber/empunya ilmu, karena bisa berbeda jawaban tergantung pertimbangan masing2 sumber/ empunya ilmu✅

Diah :
4⃣ Adab thd guru pd poin B. Bagaimana teknisnya utk kelas online matrikulasi ?
4⃣persis spti dlm poin tsb mba ..utk online,  “bicara” diartikan “sedang mengetik/typing” + metaati tatib✅
5⃣Adab thd sumber ilmu di poin a,
Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari. Maksudnya bagaimana ya ?
➡ kemarin dicontohkan al Qur’an mba, jadi supaya diletakkan di tempat yg pantas, disampul yg rapi, tidak disobek/ dicoret2 yg tidak perlu, dll✅
Misalkan saya dokumentasikan materi matrikulasi dalam S note saya.. apakah termasuk yg tidak diperbolehkan ? Atau misalnya suatu saat saya ingin nge print materi matrikulasi utk memudahkan membaca apkh diijinkan ?
➡dua2nya boleh mba…☺

Icha :

6⃣Pada materi diatas disebutkan, adab pada diri sendiri yakni ikhlas & mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk.
Maksud buruk disini apa ya contohnya?
6⃣contoh : iri, dendam, merasa sudah lebih tahu sehingga tidak maksimal dalam menerima ilmu & tentu saja tidak mendapatkan manfaat dr ilmu tsb, dll ✅
7⃣Dan bagaimana cara menghilangkannya, selain dgn cara ikhtiar & berdoa kepada Allah Subhanahuwata’alla
7⃣ dengan sering merenung, introspeksi diri…& selalu mengosongkan gelas kita saat akan belajar dengan siapapun ✅

Mery :
8⃣ketika kita sedang mencari ilmu dr berbagai sumber,ada perbedaan antara 1 sumber dgn sumber yg lainnya.bagaimana cara kita menyikapinya?karena kadang membuat bingung mana yg harus d ikuti.
8⃣ Kembalikan pada apa yang kita butuhkan & yang  sesuai dengan visi misi keluarga kita ✅

9⃣Ninik :

Adab terhadap Guru ( Penyampai Sebuah Ilmu)
Point C :

🌸Bagaimana cara menyikpainya misal guru kita itu tdk memberikan ijin pdh kita taul ilmunya sangat bermanfaat buat org lain…jadi ada rasa kekhawatiran kalo ilmunya di sebarluaskan akan banyak yg jd pesaingnya.
Terima Kasih
9⃣ porsi kita hanya sampai meminta ijin, jika beliau tidak mengijinkan ya sudah…insyaAllah ilmu tersebut akan tersebar dr guru yg lain, atau mungkin beliau punya pertimbangan yg lain yg tidak kita ketahui…
atau jika beliau bersedia mengajari kita, kita belajar dgn sungguh2 & nanti kita yg akan share ilmu tsb ☺🙏🏻✅

1⃣0⃣ Roro :

Pada materi diatas disebutkan adab terhadap sumber ilmu yakni
poin c. tidak mendukung para plagiator, produae  barang bajakan dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga..

bagaimana sikap kita ttg penggunaan textbook fotokopian (contoh textbook kuliah )dikarenakan buku yang original mahal atau kadang kesulitan untuk menemukannya..

terima kasih..
1⃣0⃣ kemarin dicontohkan oleh bu Septi ..bahwa kita bisa dengan menabung untuk bisa membeli yg asli, karena ilmu itu mulia hendaknya didapatkan dengan cara yg mulia juga ✅

Haroh
1⃣1⃣Adakah buku referensi yang direkomendasikan oleh tim matrikulasi untuk dijadikan acuan agar bisa lebih jelas terkait materi adab menuntut ilmu agar dapat juga dijadikan referensi untuk bekal anak2 menuntut ilmu?
1⃣1⃣ sampai saat ini belum ada mba, insyaAllah jika nanti ada akan dishare ☺
1⃣2⃣Bagaimana tahapan sceptical thinking?
Ini prinsipnya literasi media
a. Ada berita /info yang  menarik dan baik ➡ cari sumbernya darimana ➡dapat sumber, cantumkan ➡ share

b. Ada info/berita menarik ➡ tidak ketemu sumbernya ➡ simpan unt diri kita, tidak perlu disebar ✅

Apa saja selain sumber yang harus dikritisi?
➡ seperti yg disebutkan di tatib mba…mengenai isi yg mengandung ghibah, fitnah, Sara, dst✅
Terima Kasih

1⃣3⃣Ine :
Bagaimana cara menjaga kemurnian niat menuntut ilmu hanya karena Allah? Dan menjaga keistiqamahannya? Karena pd prakteknya kadang masih ada kesenangan dunia yg menjadi niat dan orientasinya? Tks.
1⃣3⃣ memilih teman2 yg solih , selalu menuju majlis2 yg manfaat & terus berlatih menata niat sblm belajar..berlatih …dan berlatih 💪🏻☺

1⃣4⃣Novita : Bagaimana cara agar ilmu dan amal berbanding lurus, agar ilmu yg kita dapat tidak hanya untuk kepuasan & bermanfaat secara duniawi aaha melainkan jg utk investasi akhirat?
1⃣4⃣ kuatkan adab mencari ilmunya dulu..insyaAllah ilmunya menjadi ilmu yg bermanfaat, ilmu dlm bidang apapun jika bermanfaat utk banyak orang maka akan jadi investasi dunia akhirat ✅

1⃣5⃣Cahya :
Dalam era sosial media seperti sekarang ini, dengan mudahnya kita mendapat BC ilmu baik berupa tausiyah, parenting dll.
Namun seringkali, banjir ilmu dan informasi tersebut membuat ‘pening’ bahkan bisa jadi membuat kita ‘kebal’ bagaimana solusinya?
1⃣5⃣ inilah termasuk salah satu manfaat kita belajar adab menuntut ilmu, bahwa kita mencari ilmu adalah untuk kita amalkan, adalah untuk meningkatkan diri, untuk bisa membawa manfaat bg banyak orang,  kita mengerti betul ilmu apa yg kita butuhkan  yg sesuai dg kita, sehingga tidak terkena tsunami ilmu & informasi ✅

Ade:
1⃣6⃣. bagaimana keabsahan menuntut ilmu yg “hanya” lewat internet, browsing, radio online, dll tanpa face to face dg guru atau belum jelas nasab ilmunya, apakah itu cukup? Atau perlu menuntut ilmu face to face / lewat majelis denga guru agar mendapat keberkahan dari guru tersebut?
1⃣6⃣ pada masa sekarang sangat memungkinkan untuk belajar tidak langsung face to face dgn sang guru, tentang keabsahan , bila browsing , radio online, webinar, lewat internet, dsb tentu kita pilih yg jelas sumbernya, inilah pentingnya sumber jika ada sesuatu yg ingin kita tanyakan, tabayyunkan, dsb kita bisa tanyakan langsung pada sumbernya yg tertera / pengisi.
Bila dimungkinkan bertemu langsung pun sangat bagus✅

1⃣7⃣Bagaimana tahapan mengenalkan adab mencari ilmu dengan benar terhadap anak
1⃣7⃣mulai dengan diri kita ✅

Reny :
1⃣8⃣Bagaimana mensikronkan semua ilmu yang misalnya berbeda menjadi satu kesatuan yang baik?
1⃣8⃣ambil manfaat dr masing2 ilmu untuk kita sesuaikan dengan kebutuhan kita, misal di iip sendiri belajar tentang pendidikan anak,  manajemen keuangan, manajemen menu, dll kita ambil sesuai kebutuhan kita ✅

1⃣9⃣ Apakah boleh menyatukan ilmu ilmu tersebut dari sumber yang berbeda?
1⃣9⃣Boleh ..dengan tidak menghilangkan sumbernya ✅

2⃣0⃣Siti :
Bismillaah…

Mba…
Bagaimana caranya agar kita tetap bersungguh-sungguh dlam mnuntut ilmu dan bisa  mngerjakan tugas?
Karena kadang rasa malas datang, dan mulailah hilang semangat.
Kl d ikutin rasa malas ini, apalagi ibu rumah tangga yg pkerjaan shari2 yg bersambung trus…😊 plus kadang kl anak2 bkin ksal, minat blajar pun ga ada.
Ada niat saja untuk belajar, tp tetap malas.
Blum bisa membagi waktu.
2⃣0⃣Dipaksa mba…saya sering mengalami ini hihihihi
terus saya selalu ingat kata2 bu Septi : Jangan kalah sama malas, jika kita keras pada diri kita maka lingkungan akan lunak terhadap kita tapi jika kita lunak terhadap diri kita maka lingkungan akan keras terhadap kita..kurang lebih begitu…sambil terus belajar & berlatih 💪🏻💪🏻💪🏻☺

Andriyani :
2⃣1⃣Bagaimana menerapkan                 “sceptical thinking” jika pemberi informasi adalah ortu sendiri dan masyarakat sekitar sudah mempercayainya secara turun temurun
2⃣1⃣ tetap pakai rumus literasi media di atas tadi ya mba..✅

2⃣2⃣Bagaimana hukum menyebarkan suatu ilmu yg bermanfaat kepada kerabat terdekat dengan bentuk copas dengan tidak bermaksud mengkomersilkan ilmu tersebut dan tidak memungkinkan untuk mohon ijin kepada penulis
2⃣2⃣ tulis nama penulisnya mba ✅

2⃣3⃣Fadillah  :
Bagaimana cara kita menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih tua dan menganggap dirinya lebih tau, agar ilmu tersebut dapat tersalurkan, dan meresap ke hati?
2⃣3⃣ pelan2 mba…jadilah lebih baik dari sebelumnya, buat beliau bahagia…tunjukkan ilmu tersebut memang membuat kita menjadi lebih baik, kemudian klo saya dengan metode bercerita bahwa kita sedang belajar bersama seseorang & mendapat ilmu begini2 , dst…sedikit demi sedikit & tetap semangat ☺

2⃣4⃣ Suhaeti :
Agar ilmu yg kita dpt bisa bermanfaat,kita hrs mengamalkannya dan menularkannya kpd orang lain istilahnya berbagi.tapi kadang orang yg kita beritau ilmunya beliau merasa digurui,bagaimana sikap kita dlm hal ini.?
2⃣4⃣ Pastikan kita mengamalkan & berbagi sesuai adabnya setelah itu bukan ranah kita lagi tentang pendapat / komentar orang lain, selagi kita tidak mendzolimi … ✅

2⃣5⃣Nevita :
Terkait adab terhadap sumber ilmu, point e. Bhwa jgn mudah percaya berita mskipun baik,terutama di dunia online. Bgmn cara mengecek kebenaran ilmu/ berita itu sampai terbukti betul?
2⃣5⃣ dari sumbernya mba..jika kita ragu tanyakan pada sumbernya langsung, makanya kita sebaiknya tidak share berita yg tidak bersumber walau itu baik, cukup utk kita saja ✅

®IIP Bekasi

Life Experience, My Life

SERIAL BELAJAR BERSAMA ANAK 1 : MEMPERKENALKAN MASJID PADA ANAK

Pagi ini, saya memang merencanakan agar Rasya bisa beraktifitas di luar. Selain karena melihat kecenderungannya yang lebih suka beraktifitas di luar juga salah satu ajang refreshing untuknya. Sudah lama saya ingin mengajaknya belajar di masjid, namun karena kemarin saya menargetkan untuk toilet training terlebih dahulu, maka rencana belajar ke masjid sengaja saya pending. Saya ingin memastikan saat nanti belajar di masjid, Rasya sudah bisa paling tidak bilang untuk buang air kecil di kamar mandi agar menjaga kesucian masjid dari najis.

Sekarang, setelah Rasya sudah bisa buang air kecil di kamar mandi dan mulai tidak memakai diapers kecuali saat akan tidur malam, saya memberanikan diri untuk mengajaknya mengenal Masjid. Mulai di perjalanan menuju masjid, ia sudah mulai menanyakan banyak hal. Termasuk saat melihat polisi tidur, ia menanyakan , “Ini naik ya bunda? Ini turun ya Bunda? Apa ya Bunda”. Dia merasakan saat sedang melewati polisi tidur, memang akan sedikit naik dan turun dan ingin tahu apa sebenarnya itu. Saya menjelaskan sedikit tentang bagaimana kita menyebutnya dengan polisi tidur serta fungsinya.

Escited dg polisi tidur

Kemudian Rasya kembali menanyakan tentang pohon yang dilewatinya di sepanjang jalan. “Itu pohon apa Bunda?” sambil menunjuk ke arah pohon pisang. Saya menjawabnya dan sedikit memperkenal nama – nama pohon yang ada di sekitarnya dan telah dilihatnya. Termasuk pohon yang saya perkenalkan adalah pohon mangga yang sedang berbuah sangat banyak di masjid dekat rumah mbah kungnya. Kebetulan di masjid juga terdapat tempat duduk yang terbuat dari potongan batang pohon yang terletak di dekat pohon mangga. Rasya mengambil posisi untuk langsung duduk di atasnya. Setelah itu dia juga melihat ada pohon kecil yang berduri, dengan takut – takut dia mengahampiri pohon itu dan saya jelaskan padanya bahwa pohon itu adalah pohon kaktus dan memang banyak durinya.

Mengenal pohon kaktus Mengenal pohon mangga

Tanpa sengaja, di halaman masjid juga ada gerobak kecil untuk mengangkut sampah daun – daun kering. Rasya mencoba mendorongnya, tetapi belum kuat. Jadi, hanya difoto seolah sedang mendorong gerobak. Diapun mengenal gerobak serta fungsinya. Setelah itu saya mengajaknya memasuki masjid. Di dalam masjid, saya menunjukkan beberapa benda yang lazimnya ada di setiap masjid seperti sajadah, karpet, mimbar, Al-Qur’an, tempat wudhu, dsb. Tiba – tiba saya melihat ada meja lipat yang dahulu pernah saya gunakan saat saya TPA di sana sewaktu SD. Saya mengambilnya dan meletakkan Al- Qur’an di atasnya. Rasya pun tertarik dan mencoba duduk sambil membolak – balik Al-Qur’an tersebut sambil berkata, “Rasya mau ngaji yah?”. Setelah beberapa menit, Rasya mulai bosan dan mengajak kembali bermain di halaman masjid. Kali ini dia menemukan ada selang air. Dia mencoba –cobanya dan menemukan bahwa tidak air yang mengalir ke selang, lalu meninggalkannya. Saya mengenalkan konsep panjang dan pendek melalui selang ini.

Dorong gerobak Mengamati mushaf Quran

Mengamati selang

Kami meninggalkan masjid untuk kembali berjalan – jalan sambil menuju kembali ke rumah. Sebelum berjalan jauh, Rasya melihat seekor anak ayam yang sedang berlari kemudian disusul oleh seekor ayam jantan yang sepertinya adalah ayah dari ayam itu dan seekor ayam betina yang sepertinya juga adalah ibu dari ayam itu. Saat ayam itu berlarian, saya mencoba menjelaskan perbedaan ayam jantan dan ayam betina dari suara yang dikeluarkannya serta menunjukkan mana ayam jantan dan juga mana ayam betina. Rasyapun menganalogikan ayam jantan dan ayam betina itu seolah ayah ayam dan bunda ayam, lalu saya menambahkan bahwa yang kecil itu adalah anak ayam seperti Rasya yang merupakan anak ayah dan bunda.

Berencana untuk langsung pulang, tetapi akhirnya ada sesuatu yang menarik untuk dikunjungi, apa itu? Saya melihat di balai RW ada 2 orang ibu – ibu dengan timbangan dan alat pengukur tinggi badan serta sekarung mainan. Saya langsung menghampiri ibu- ibu tersebut dan menanyakan ada acara apa. Ternyata sedang ada posyandu keliling dan kami adalah pengunjung pertama. Alhamdulillah ada posyandu keliling, bisa sekalian nimbang dan ngukur tinggi badan sambil konsultasi sama bidan dan Rasya juga bisa bermain dengan teman – teman seusianya. Mumpung ada posyandu, saya pun menanyakan apa boleh membawa anak saya yang 1 lagi untuk diperiksa juga. Syukurlah boleh dan malah ibu – ibu pengurusnya senang jika banyak yang datang. Rasya pun saya tinggal sebentar untuk mengambil si adik Najah yang sedang tidur di rumah mbahkungnya. Dan kedua bocah inipun ditimbang serta diukur tingginya serta Bundanya juga sedikit diwawancara sama bidan dan petugas posyandu lainnya kenapa ga KB. Setelah Mas Rasya puas bermain, kami pun pulang dan dibekali 2 bungkus bubur kacang hijau yang masih hangat. Oke, bulan depan Insya Allah kami akan datang lagi ke POSYANDU insya Allah.

Najah gendut Rasya Asyik bermain

Ini merupakan kali pertama saya mengunjungi POSYANDU, dan sekaligus saya mengamati alur dari POSYANDU ini. Programnya sangat membantu masyarakat menuju sehat sebenarnya, hanya manajemennya saja yang masih tradisional sehingga mulai banyak ditinggalkan oleh masyarakat saat ini. Semoga program ini masih berjalan terus dengan memperbaiki sistem serta manajemennya sehingga makin membawa manfaat untuk masyarakat.

Sepulang dari POSYANDU, Rasya memakan jatah bubur kacang hijaunya dengan lahap kemudian langsung tertidur pulas. What a nice day.. Semoga besok dan seterusnya proses belajar Rasya bisa makin menyenangkan.. Dan semoga pengalaman yang saya tulis bermanfaat untuk para ibu yanglain… Aammiin…

Knowledge

KNOWLEDGE MANAGEMENT Part 2

Aplikasi Manajemen Pengetahuan :

1. K-Identification (Cara untuk Mengetahui Pengetahuan yang dibutuhkan untuk berkarya)
– Mendefinisikan dengan jelas dan terukur karya yang akan dihasilkan Analisis target sasaran
– Menganalisis kemungkinan – kemungkinan pengetahuan yang telah digunakan pada karya yang telah ada sebelumnya dan menghasilkan hasil yang memuaskan dan dianggap sukses (Key Success Factor) serta berkualitas
– Menganalisis SWOT para anggota organisasi serta organisasi itu sendiri dan menemukan keunikan pengetahuan yang dimiliki oleh para anggota serta organisasi itu sendiri dengan penilaian yang obyektif dan berdasarkan data yang akurat
– Menganalisis kesesuaian pengetahuan yang dimiliki oleh para anggota dengan alternatif pengetahuan yang dibutuhkan sehingga ditemukan gap pengetahuan yang terjadi yang pada akhirnya dapat diketahui pengetahuan yang benar – benar dibutuhkan organisasi untuk berkarya
– Menentukan prioritas pencapaian pengetahuan tersebut

2. K-Acquisition (Cara efektif untuk Meningkatkan pengetahuan)

Dinamisnya perkembangan organisasi diperlukan penyesuaian pengetahuan yang dinamis pula. Eksplorasi pengetahuan merupakan cara meningkatkan pengetahuan individu dan organisasi. Eksplorasi ini dapat dilakukan dengan melakukan pengumpulan data, informasi, serta pengetahuan yang terkait dengan karya yang ingin dihasilkan dan tujuan yang ingin dicapai. Pengumpulan data, informasi dan pengetahuan dapat dilakukan dengan metode riset, benchmarking pada organisasi lain yang dinamis dan lebih berkembang, mengumpulkan referensi terbaru, mengundang para ahli terkait karya yang ingin dihasilkan, dsb.

3. K-Utilization (Cara Memanfaatkan Pengetahuan yang diperoleh dari Pengalaman)

– Mendokumentasikan pengalaman yang diperoleh berupa data, informasi, dan pengetahuan secara tertulis maupun lisan.
– Menjadikan data, informasi, dan pengetahuan yang terdokumentasi tersebut sebagai landasan dan alternatif penyelesaian permasalahan serupa (Pembina yang mangkir dan binaan yang membutuhan pembelajaran hard & soft competencies dan menghabiskan waktu sia-sia) di kemudian hari baik bagi diri sendiri, orang lain, internal organisasi maupun eksternal organisasi yang membutuhkan data, informasi, serta pengetahuan serupa.
– Menggunakan pengetahuan tersebut

4. K-Sharing (Cara untuk Meningkatkan Efektivitas Kegiatan Berbagai Pengetahuan)
– Distribusi kepada pihak internal maupun eksternal organisasi
– Mempresentasikan pengetahuan yang diperoleh dan mendokumentasikan secara tertulis (softcopy dan hardcopy) guna mengubah tacit menjadi eksplisit
– Motivasi sumber pengetahuan dan pengetahuan dikondisikan dengan baik

(Sumber : Knowledge Management by Bu Ningky Munir)

Knowledge

KNOWLEDGE MANAGEMENT Part 1

Penyebab Organisasi Belum Mengaplikasikan Manajemen Pengetahuan :

Berbagai organisasi di Indonesia pada saat ini masih belum menerapkan manajemen pengetahuan karena masih ketakutan akan persaingan yang berakar pada individu – individu di masing – masing organisasi yang masih belum menyadari bahwa dengan membagi dan mengelola ilmu yang diperoleh yang berasal dari pengalaman merupakan sebuah investasi yang berharga. Dinamika organisasi ditentukan oleh dinamika masing – masing individu di dalamnya yang akhirnya menciptakan budaya organisasi. Budaya organisasi ini akhirnya terbentuk dengan pemikiran masing – masing individu yang masih enggan untuk berbagai terutama berbagi ilmu dan pengetahuan.

Budaya organisasi ini menjadi lingkungan yang aman yang akan dianggap sebagai suatu kebiasaan oleh individu – individu yang ada di dalamnya sehingga lingkungan inilah yang akhirnya tercipta di organisasi tersebut. Di sinilah peran pemimpin sangat penting dalam membentuk budaya organisasi. Perubahan dapat mulai dilakukan apabila pemimpin dapat mulai mengarahkan para subordinatnya untuk dapat merubah pola pemikirannya dan mulai menanamkan nilai – nilai serta persepsi baru menganai urgensi dan manfaat manajemen pengetahuan. Nilai – nilai sering sangat spesifik dan menunjukan sistem kepercayaan daripada kecenderungan perilaku. Nilai – nilai menunjukan pendirian/keyakinan dasar bahwa suatu cara yang spesifik dari tingkah laku atau pernyataan akhir dari eksistensi lebih disukai baik oleh individu ataupun masyarakat dibandingkan dengan cara yang spesifik dari tingkah laku atau pernyataan akhir dari eksistensi yang sebaliknya. Nilai – nilai merupakan hal yang penting karena nilai – nilai memberikan fondasi untuk mengerti perilaku dan motivasi seseorang, dan juga karena nilai – nilai mempengaruhi persepsi kita. Nilai – nilai secara umum mempengaruhi perilaku. Perubahan ini sebaiknya didukung juga dengan adanya pernyataan akan budaya baru yang akan diciptakan sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat tersampaikan dengan jelas.